Rabu, 20 Maret 2019

JARINGAN PENGANGKUT

MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN
JARINGAN PENGANGKUT
  
 D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

KELOMPOK  :  2
KELAS           : MG- 2.2
NAMA            : 1. EKA CYNTHIA  SANKHAINI    170205073
                         2. HERU AFRIZA YUDI                  170205075
                         3. NOVALINA PANGARIBUAN     170205076
                         4. FEBRY PERMATA HATI            170205077
                         5. RANIA GINTING                         170205078
                         6.EVIRA DWI YANTI                      170205079
                         7. WINA TIARA                                170205080
                         8. BAYU ISKANDAR                        170205081
                         9. IRA MAIRABSAH                        170205082

DOSEN PEMBIMBING    : ALFI SAFITRI M.Pd




 FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019



PERCOBAAN III

BAB I
PENDAHULU 

I.               TUJUAN PERCOBAAN
          1. Untuk melihat macam-macam tipe berkas pengangkut.
          2. Untuk merlihat macam-macam bentuk penebalan pada xylem.

II.            TINJAUAN TEORI
A.  PENGERTIAN JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

B.  SISTEM JARINGAN PADA TUMBUHAN
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.
1. JARINGAN DERMAL
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. JARINGAN DASAR
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.

3. JARINGAN VASKULAR
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1.           1.  Jaringan meristem/muda
2.           2.  Jaringan dewasa

             >   JARINGAN MERISTEM
           Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam :
 1. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa. jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang. letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer. jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.

              2.jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
  Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

4. JARINGAN DEWASA 
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
 A. Jaringan epidermis
·         Jaringan yang letaknya paling luar, Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
·        - Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
·         Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
·         -  Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
·         Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
·         - Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabu
ng

5.  Jaringan parenkim
   Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim. Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
ü - Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
ü - Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
ü Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
   - Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

b.    Jaringan penguat/penyokong
       Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu :
     1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

   2.  Jaringan sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman. Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid. Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid. Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid). Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

CJARINGAN PENGANGKUT/JARINGAN PEMBULUH
       Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
  Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman
   Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.

     1.    Xylem
      Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
2. Floem
   Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.

Jaringan pengangkut (xilem dan floem)
   Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan floem. Kedua jaringan ini saling mendukung satu sama lain dalam system transportasi tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun. Xilem ini terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim xilem. Trakea yang mempunyai nama lain elemen pembuluh, merupakan bagian dari xilem yang tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung yang paling berhubungan pada ujung-ujungnya. Di bagian dinding ujung sel trakea mengalami reduksi dan berubah menjadi lubang-lubang preforasi. Berbeda dengan trakea, bentuk sel trakeid adalah lancip dan panjang dengan keadaan dinding sel yang berlubang-lubang. Lubang-lubang inilah yang kita kenal sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem tebal, penebalan ini disebabkan oleh kandungan zat lignin (zat kayu) yang membentuknya. Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing. Keadaan dinding sel serabut xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit jika dibandingkan dengan noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
b. Floem (Pembuluh Tapis)
Nama lain jaringan floem adalah jaringan pembuluh tapis. Jaringan ini berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem (sklereid).Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan sel-sel yang berbentuk tabung, bagian ujungnya berlubanglubang. Tabung buluh tapis ini akan membentuk saluran yang saling berhubungan satu sama lain dari pangkal hingga ke ujung tumbuhan. Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan dengan sel-sel pengiring. Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar dibandingkan dengan sel-sel penyusun buluh tapis. Sel-sel pengiring juga mengandung plasma yang pekat. Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya panjang dengan keadaan ujung-ujung saling berimpitan. Keadaan dinding selnya tebal dan berperan sebagai penguat jaringan floem. Jaringan parenkim floem tersusun atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-lubang kecil bagian tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim floem ini tempat menyimpan zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan. 

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1    1. BAHAN DAN ALAT
  BAHAN:
1.    Caulis dari amaranthus ; amaranthaceae
2.    Caulis daricarica papaya ; caricaceae
3.    Caulis dari manihot esculenta
4.    Caulis dari apium graveolens ; apiaceae
Alat:
1.    Mikroskop
2.    Objek dan deck glass
3.    Pisau silet
4.    Penjepit tabung
5.    Api bunsen
6.    Larutan kloralhidrat

2     2. PROSEDUR KERJA
1.    Ambil seiris kecil bahan / batang dari sampel , letakkan pada objeknya.
2.    Beri 1 – 2 tetes koralhidrat pada sampel , lalu tutup dengan deck glass.
3.    Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran kecil dan besar.

  3. HASIL PENGAMATAN
No.
Bahan
Gambar praktikum
Keterangan
1.
Caulis dari amaranthus





Gambar disamping adalah hasil gambar yang dilihat dengan mikroskop dengan perbesaran 10 X 10.
Pada hasil pengamatan terdapat :
1.    Tipe kolateral terbuka
2.    Termasuk dikotil
3.    Berkas pengangkut teratur didalam lingkaran
Penyusun :
1.    Epidermis
2.    Korteks
3.    Floem
4.    Kambium
5.    Xylem
6.    Empulur

2.
Caulis dari carica papaya
Perbesaran 5 X 10 terdapat:
1.    Epidermis
2.    Floem
3.    Jaringan penguat
4.    Xylem
5.    Parenkim
3.
Caulis dari manihot esculenta


Pada perbesaran 10 X 10 terdapat:
1.    Epifdermis
2.    Floem
3.    Xylem

4.
Caulis dari apium graveolens
Pada perbesaran 10 X 10 terdapat:
1.    Epidermis
2.    Xylem
3.    Floem
4.    Parenkim
5.    Kolenkim
6.    Dinding sel
7.    Jaringan pembuluh
5.
Caulis dari cymbopogon citratus
Pada perbesaran 10 X 10 terdapat:
1.    Floem
2.    Xylem
3.    epidermis

Pembahasan.
          1.   Batang Bayam
Pada pengamatan batang bayam ini menggunakan dengan perbesaran 10 x 10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulur. Batang Bayamini termasuk batang dikotil.Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih muda (Hidayat, 1995). Batang bayam ini termasuk dikotil karena salah satunya Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus (Hidayat. 1995)
2.      Batang papaya
         Pada pengamatan batang papaya dengan perbesaran 5 X 10 terdapat epidermis, xylem, floem, jaringan penguat, parenkim. Selnya tampak seperti bola yang tidak teratur. Sel – sel nya tersusun rapat. Bentuk sel ini dapat disebut juga dengan isodiametrik dengan bentuk selnya yang bulat, sehingga dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, maup;un menyerap cadangan makanan lebih banyak karena bentuk penampangnya lebih luas.
3          3.    Batang singkong.
             Pada pengamatan batang singkong dengan perbesaran 10 X 10 terdapat epidermis, xylem, floem dan memiliki bentuk sel yang teratur seperti segi enam / heksagonal. Sel-selnya tersusun rapat dan teratur. Bentuk sel ini juga dapat disebut dengan prismatic segi enam.

4         4.  Batang seledri
 Pada pengamatan batang seledri dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 terdapat :epidermis, xylem, floem, p[arenkim, kolenkim, dinding sel, dan jaringan pembuluh. Dan terdapat jaringan seperti tabung kecil yang mengangkut bahan-bahan ke seluruh bagian tubuh tanaman. Gerakan air menuju bagian-bagian tanaman melewati tabung-tabung pada tanaman tersebut. Gerakan itu dapat berupa gerakan kapiler karena adanya daya tarik-menarik antar molekul yang berbeda antar molekul seperti pada molekul air dan molekul pada tabung pembuluh pada tanaman, serta daya tarik menarik antar sesama molekul seperti antar molekul air dan sesamanya.

5    5.  Batang serai.
 Pada pengamatan batang serai dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 terdapat xylem, floem, epidermis. Jaringan xilem terdapat di bagian dalam setelah kambium dan bentuknya lebih besar dari pada jaringan floem.
Sedangkan jaringan floem terdapat dibagian luar disekitar kambium, mengelilingi jaringan xilem, bentuknya lebih kecil dan halus.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

B.     Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.







DAFTAR PUSTAKA

ü  Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk,  1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.
ü  http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html

ü  http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html








Tidak ada komentar:

Posting Komentar