MACAM-MACAM JARINGAN
PADA TUMBUHAN
JARINGAN PENGANGKUT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK : 2
KELAS :
MG- 2.2
NAMA
: 1. EKA CYNTHIA SANKHAINI 170205073
2.
HERU AFRIZA
YUDI
170205075
3.
NOVALINA PANGARIBUAN 170205076
4.
FEBRY PERMATA
HATI
170205077
5.
RANIA GINTING
170205078
6.EVIRA
DWI
YANTI
170205079
7.
WINA
TIARA
170205080
8.
BAYU
ISKANDAR
170205081
9.
IRA
MAIRABSAH
170205082
DOSEN
PEMBIMBING : ALFI SAFITRI M.Pd
FAKULTAS
FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019
PERCOBAAN
III
BAB
I
PENDAHULU
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk melihat macam-macam tipe
berkas pengangkut.
2. Untuk merlihat macam-macam bentuk
penebalan pada xylem.
II.
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun
atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan
hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan
membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif
mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel
tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
B. SISTEM JARINGAN PADA TUMBUHAN
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan
dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana,
yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih
dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat
lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis
sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah
jaringan.
1. JARINGAN DERMAL
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan
periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan
melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman "kulit."
Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat
mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang
mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air.
Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut
stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan
lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan
epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang
berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri
dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel
gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk
melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi
tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan
insulates tanaman.
2.
JARINGAN DASAR
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik,
mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian
besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma
dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk
organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim
sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan
pada tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung
tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder
dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga
memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma,
mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.
3.
JARINGAN VASKULAR
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem
jaringan pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan
diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang
dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal
membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan
mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di
semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri
sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel pendamping.
Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion
sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. 1. Jaringan meristem/muda
2. 2. Jaringan dewasa
> JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus
menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh ,
mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan
yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian
organ yang paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embriona/tunas/lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan
berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa. jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin
sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang. letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar
yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering
disebut pertumbuhan primer. jaringan meristem primer menimbulkan batang dan
akar bertambang panjang bukan melebar.
2.jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2.jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2 Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki
meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan
bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga
sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar
dengan akar dan batang.
4. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa
macam :
A. Jaringan epidermis
A. Jaringan epidermis
· Jaringan yang letaknya paling
luar, Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis
yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta
sekitar epidermis pada sel penutup stomata Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan
fungsinya Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya
sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis
antara lain :
· - Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa
kemasukan air karena osmosis
· - Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
· Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan
tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
· - Untuk penguapan air yang
berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabung
5. Jaringan parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling
umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air
disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi
panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh
dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim. Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan
parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan
endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung
klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut
aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan
oleh jaringan parenkim. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain:
ü - Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung
klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
ü - Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat,
atau cairan di dalam sitoplasma.
ü - Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit,
dan tumbuhan sukulen.
- Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
- Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
b. Jaringan penguat/penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan
meliputi 2 jaringan yaitu :
1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan
penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya
terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel
yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel
sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
2. Jaringan sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada
tanaman. Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer
dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang
nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin
terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid. Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung
meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa
adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan
sklereid. Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell,
sklereid). Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim
terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda
atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan
sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan
keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu
serabut/serat dan sklereid
C. JARINGAN PENGANGKUT/JARINGAN
PEMBULUH
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem.
Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai
jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah
mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut
jaringan vaskular Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau
pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh
tanaman
Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel
meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
1. Xylem
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah
berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin
dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat
tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat
pada jaringan xylem.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
Jaringan pengangkut (xilem dan floem)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan floem. Kedua jaringan ini saling mendukung satu sama lain dalam system transportasi tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk
mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun. Xilem ini terdiri atas
sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim xilem. Trakea yang mempunyai nama lain elemen pembuluh,
merupakan bagian dari xilem yang tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung
yang paling berhubungan pada ujung-ujungnya. Di bagian dinding ujung sel trakea
mengalami reduksi dan berubah menjadi lubang-lubang preforasi. Berbeda dengan trakea, bentuk sel trakeid adalah
lancip dan panjang dengan keadaan dinding sel yang berlubang-lubang.
Lubang-lubang inilah yang kita kenal sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem
tebal, penebalan ini disebabkan oleh kandungan zat lignin (zat kayu) yang
membentuknya. Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut
xilem. Serabut xilem tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang
meruncing. Keadaan dinding sel serabut xylem tebal dan memiliki noktah yang
lebih sempit jika dibandingkan dengan noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan
parenkim pada xylem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
b. Floem (Pembuluh Tapis)
Nama lain jaringan floem adalah jaringan pembuluh
tapis. Jaringan ini berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas
buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem (sklereid).Sel-sel
buluh tapis pada floem merupakan sel-sel yang berbentuk tabung, bagian ujungnya
berlubanglubang. Tabung buluh tapis ini akan membentuk saluran yang saling
berhubungan satu sama lain dari pangkal hingga ke ujung tumbuhan.
Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan dengan sel-sel pengiring. Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran
sel-selnya lebih besar dibandingkan dengan sel-sel penyusun buluh tapis.
Sel-sel pengiring juga mengandung plasma yang pekat. Sel-sel yang menyusun
serabut floem bentuknya panjang dengan keadaan ujung-ujung saling berimpitan.
Keadaan dinding selnya tebal dan berperan sebagai penguat jaringan floem. Jaringan parenkim floem tersusun atas sel-sel
yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-lubang kecil bagian
tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim floem ini tempat
menyimpan zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 1. BAHAN DAN ALAT
BAHAN:
1.
Caulis dari amaranthus ; amaranthaceae
2.
Caulis daricarica papaya ; caricaceae
3.
Caulis dari
manihot esculenta
4.
Caulis dari
apium graveolens ; apiaceae
Alat:
1.
Mikroskop
2.
Objek dan deck
glass
3.
Pisau silet
4.
Penjepit tabung
5.
Api bunsen
6.
Larutan
kloralhidrat
2 2. PROSEDUR KERJA
1.
Ambil seiris
kecil bahan / batang dari sampel , letakkan pada objeknya.
2.
Beri 1 – 2 tetes
koralhidrat pada sampel , lalu tutup dengan deck glass.
3.
Amati dibawah
mikroskop dengan pembesaran kecil dan besar.
3. HASIL PENGAMATAN
No.
|
Bahan
|
Gambar
praktikum
|
Keterangan
|
1.
|
Caulis
dari amaranthus
|
Gambar disamping adalah hasil gambar yang dilihat
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 X 10.
Pada hasil pengamatan terdapat :
1. Tipe kolateral
terbuka
2. Termasuk dikotil
3. Berkas pengangkut
teratur didalam lingkaran
Penyusun :
1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Kambium
5. Xylem
6. Empulur
|
|
2.
|
Caulis
dari carica papaya
|
Perbesaran 5 X 10 terdapat:
1. Epidermis
2. Floem
3. Jaringan penguat
4. Xylem
5. Parenkim
|
|
3.
|
Caulis dari manihot
esculenta
|
Pada perbesaran 10 X 10 terdapat:
1. Epifdermis
2. Floem
3. Xylem
|
|
4.
|
Caulis
dari apium graveolens
|
Pada perbesaran 10 X 10 terdapat:
1. Epidermis
2. Xylem
3. Floem
4. Parenkim
5. Kolenkim
6. Dinding sel
7. Jaringan pembuluh
|
|
5.
|
Caulis
dari cymbopogon citratus
|
Pada perbesaran 10 X 10 terdapat:
1. Floem
2. Xylem
3. epidermis
|
Pembahasan.
1. Batang Bayam
Pada pengamatan
batang bayam ini menggunakan dengan perbesaran 10 x 10, dapat terlihat
epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan empulur. Batang Bayamini termasuk
batang dikotil.Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis,
hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari
dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara epidermis
dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks btang terdiri dari parenkim yang
berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim. Batas
antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak jelas karena sering
tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih muda (Hidayat, 1995). Batang bayam ini
termasuk dikotil karena salah satunya Fungsi epidermis untuk melindungi
jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus
(Hidayat. 1995)
2. Batang papaya
Pada pengamatan batang papaya dengan perbesaran 5 X 10 terdapat epidermis, xylem, floem, jaringan penguat, parenkim. Selnya tampak seperti bola yang tidak teratur. Sel – sel nya tersusun rapat. Bentuk sel ini dapat disebut juga dengan isodiametrik dengan bentuk selnya yang bulat, sehingga dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, maup;un menyerap cadangan makanan lebih banyak karena bentuk penampangnya lebih luas.
Pada pengamatan batang papaya dengan perbesaran 5 X 10 terdapat epidermis, xylem, floem, jaringan penguat, parenkim. Selnya tampak seperti bola yang tidak teratur. Sel – sel nya tersusun rapat. Bentuk sel ini dapat disebut juga dengan isodiametrik dengan bentuk selnya yang bulat, sehingga dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, maup;un menyerap cadangan makanan lebih banyak karena bentuk penampangnya lebih luas.
3 3. Batang singkong.
Pada
pengamatan batang singkong dengan perbesaran 10 X 10 terdapat epidermis, xylem,
floem dan memiliki bentuk sel yang teratur seperti segi enam / heksagonal.
Sel-selnya tersusun rapat dan teratur. Bentuk sel ini juga dapat disebut dengan
prismatic segi enam.
4 4. Batang seledri
Pada pengamatan batang
seledri dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 terdapat
:epidermis, xylem, floem, p[arenkim, kolenkim, dinding sel, dan jaringan
pembuluh. Dan terdapat
jaringan seperti tabung kecil yang mengangkut bahan-bahan ke seluruh bagian
tubuh tanaman. Gerakan air menuju bagian-bagian tanaman melewati tabung-tabung
pada tanaman tersebut. Gerakan itu dapat berupa gerakan kapiler karena
adanya daya tarik-menarik antar molekul yang berbeda antar molekul seperti pada
molekul air dan molekul pada tabung pembuluh pada tanaman, serta daya tarik
menarik antar sesama molekul seperti antar molekul air dan sesamanya.
5 5. Batang
serai.
Pada pengamatan batang serai dengan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 terdapat xylem, floem, epidermis. Jaringan xilem terdapat di bagian dalam setelah kambium dan bentuknya
lebih besar dari pada jaringan floem.
Sedangkan jaringan floem terdapat dibagian
luar disekitar kambium, mengelilingi jaringan xilem, bentuknya lebih kecil dan
halus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun
atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan
hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan
membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel
tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk
dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita
pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan
klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan
floem.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap
para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi
Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.
ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
ü http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar